Semoga bermamfat buat kita bersama,,

Sabtu, September 20, 2008

RUNTUHNYA SEKOLAH KAMI


Belakangan neach aku sering kepikiran hal - hal yang udah lalu,, entah kenapa ada satu hal yang selalu terbayang - bayang. Bebera
pa bulan yang lalu Kami mendapat tugas untuk mengumpulkan informasi tentang satu Sekolah Dasar (SD) yang berada dipusat kota. Tempatnya yang strategis selalu jadi incaran bagi mereka - mereka yang lebih mementingkan materi dari pada pendidikan bagi Para Pemimpin Masa Depan. Awalnya aku tidak begitu antusias terhadap tugas neach,, sampai satu hal yang mengubah pola pikir aku. Hari tuch juga aku & beberapa rekan menuju sekolah tersebut,, sekolah tersebut sungguh memprihatinkan & jauh dari ukuran layak untuk tempat menuntut ilmu. Sekolah tuch merupakan bangunan yang berpanggung,, lantai serta dindingnya yang terbuat dari papan udah tanpak rapuh dimakan waktu. Banyak sekali aku saksikan titik - titik berkas cahanya dilantai yang menandakan bahwa atapnya udah banyak bolong-bolong. Walaupun seperti tuch terpancar dengan jelas kebahagian dari mata mereka (adik -adik pelajar),, santun yang ditunjukkan begitu mengena. Tidak tanpak keluh - kesah ataupun ketidak mampuan yang terpancar dari pandangan mereka. Mentari udah mulai condong dan adik - adik tuch mulai bersiap untuk pulang,, kamu tau apa yang terjadi berikutnya??? Begitu keluar dari ruang kelas mereka langsung mengambil tangan neach dan meletakkannya didahi serta mengucapkan salam. Senyum kecil merekah dari bibir mereka yang lugu,, padahal mereka tidak tau apalagi mengenal siapa kami. Aku terdiam,, teringat bahwasanya sekolah tersebut akan diratakan dengan tanah untuk kemudian didirikan bangunan yang disetiap parkirannya terpampang kendaraan - kendaraan mewah. Miris rasanya,, mengetahui hal yang seperti tuch tapi aku belum berbuat apapun. Singkat cerita kami beserta teman - teman LSM berusaha memperjuangkan kelangsungan sekolah tersebut. Kami kumpulkan data - data pendukung serta penolakan dari Wali Murid,, Guru maupun Masyarakat sekitar lalu data - data yang terkumpul kami serahkan kepada mereka yang pantas untuk menangani permasalahan neach. Kamu tau tanggapan mereka??? Katanya sekolah tersebut udah tidak layak lagi dan pantas untuk diganti. Spontan kami menolak mentah - mentah pendapat mereka,, dimana keadilan yang selalu diagung - agungkan???
DIMANA???
DIMANA???
DIMANA???
KENAPA mereka bisa tidur nyeyak sementara nasib adik - adik neach tidak jelas rimbanya???
KENAPA kerongkongan mereka masih bisa menelan sedangkan Pemimpin Masa Depan akan merintih nantinya???
KENAPA bisa seperti tuch???
Kami perjuangkan terus apa yang kami anggap benar tapi kami selalu mendapat cemoohan,, ketidak pedulian bahkan kami diusir dari tempat yang seharusnya memfasilitasi permasalahan neach.
Terkadang aku pikir dunia neach sudah tidak waras lagi,, banyak sekali mereka yang menjadi hamba Uang,, menjadi hamba Kekuasaan padahal masih banyak hal yang lebih dari pada tuch (Padahal mereka tau mana yang benar tapi mereka menolaknya)...
Satu - satunya cara agar adik - adik neach tetap sekolah adalah menyalurkan mereka kesekolah terdekat,, walaupun bukan seperti tuch yang kami inginkan...
KENAPA mereka tidak berandai,, bila anak mereka yang bersekolah disana...
KENAPA mereka tidak berandai,, bila saudara mereka yang bersekolah disana...
KENAPA mereka tidak melakukan tuch...
Apa mereka tidak punya hati nurani lagi,, apa mereka tidak ingat bagaimana dulu mereka di didik disekolah yang sama,, SEKOLAH DASAR. Tanpa tuch mereka tidak akan bisa menjadi apa - apa (Tidak adakah pikiran mereka kesana???)
Kami katakan kepada adik - adik tuch,, tumbuhlah kalian menjadi Pemimpin Masa Depan yang sesungguhnya kemudian patahkan kecongkakan dunia...
Ajarkan pada mereka para penindas bagaimana nikmatnya saling berbagi,, bagaimana kepuasan saling memberi dan yang pasti buktikan tuch satu kenyataan hakiki yang tidak terpatahkan.
Aku ceritakan kepada adik - adik tuch tentang kekuatan rembulan,, rembulan yang pemalu dan hanya muncul pada saat malam hari pada satu ketika muncul dengan gagahnya mematahkan keperkasaan mentari yang disebut gerhana (Jadilah kalian seperti tuch...!!!).
Walaupun adik - adik tuch belum memahami sepenuhnya tapi kami percaya bahwa masih ada harapan kedepan & semoga tidak ada lagi kejadian yang sama KAPANPUN serta DIMANAPUN (semoga)...
Pada hari tuch kami saksikan RUNTUHNYA SEKOLAH KAMI oleh Ketamakan serta Kemunafikan,, ENTAHLAH.......

Sabtu, September 06, 2008

HANDS TO HEAVEN...!!!

Doloe ada banyak cerita turun - temurun yang diceritakan dari mulut kemulut oleh orang tua kita. Cerita tersebut selalu dilantunkan sebelum kita melayang terbang tinggi membelah imajinasi yang tanpa batas,, tapi yang neach bukan sekedar cerita biasa. Semoga cerita neach gak membosankan dan kita dapat memetik hikmah serta pelajaran darinya. Salah satunya bercerita tentang sosok wanita perkasa,, perkasa seperti apa...???
Wanita neach memang bukan Wonder Women yang bisa menghancurkan batu besar atau seperti Xena yang ahli bela diri atau Super Girl temannya Super Boy tapi dia adalah Srikandi yang dari matanya terpancar anugerah Ilahi,, dia yang mengatakan “KITA ADALAH SAUDARA” dan patutlah saling memberi c0z tuch adalah makna hidup.
Namanya Ibu Rabiah umur 48 Th dan udah punya 4 orang anak (walah udah punya anak tooohch). Profesinya hanya seorang suster tapi kamu tau apa yang membedakannya dengan suster laennya...???
Yupz,, kamu benar...
Ibu Rabiah adalah seorang suster apung di Laut Flores,, Sulawesi Selatan dan dia telah menggeluti profesi tersebut semenjak umur 22 Th. Hari - harinya dihabiskan untuk bergelut dengan penduduk sekitar Laut Flores dari segala keluhan medis. Berpindah dari satoe pulau ke pulau laennya,, dengan satoe tujuan MENOLONG SESAMA. Satu ketika perahu yang ditumpangi oleh Ibu Robiah dihempas gelombang hingga terdampar di pulau yang tidak ada penghuninya (keren tuch bisa bangun tenda,, asik kali yo0ouw). Hari - hari berlalu hingga satu dari mereka punya gagasan untuk membuat rakit sebagai ganti perahu yang hancur. Ibu Rabiah menahannya dan memberi saran untuk membuat pesan di tempurung kura - kura lalu dihanyutkan serta berharap akan ditemukan oleh nelayan dengan perahunya. Tuhan memang gak pernah memalingkan pandangan dari hambanya yang bersungguh - sungguh. Pesan mereka ditemukan oleh nelayan dan akhirnya mereka selamat. Pernah satu ketika Ibu Rabiah harus mengambil keputusan yang sangat serius. Dia harus menolong seseorang dengan memberikan cairan infus tapi yang ada udah kadaluarsa (gimana neach,, jadi bingung). Jika tidak diberi cairan infus maka orang tersebut akan meninggal tapi kalau diberi cairan infusnya udah kadaluarsa (tambah bingung neach). Dengan pikiran yang berkecamuk akhirnya Ibu Rabiah memutuskan untuk memberi cairan infus tersebut walaupun dengan resiko besar. Sekali lagi tuhan menunjukkan kuasanya,, orang tersebut sembuh dan hari itu udah berlalu 10 Th yang lalu (niat yang baek akan menghasilkan hasil yang baek pula). Itu hanya satu dari lima cerita laennya...
“Diatas Rel Mati”,, ceritanya tentang beberapa anak dibawah umur yang hidup di Jakarta Utara yang bergelut sebagai pendorong atau Ojek Lori memamfaatkan rel kereta yang tidak terpakai lagi. Mereka udah harus bangun sebelum jam 4 subuh untuk memulai aktifitasnya,, Lori yang mereka pakai harus disewa dengan harga Rp 60.000 per hari. Tarif per orang untuk naek Lori adalah Rp 1.500,, setelah dipotong biaya sewa Lori pendapatan mereka Rp 5.000 s/d Rp 20.000. Sangat riskan sekali hal tersebut terjadi di Ibu Kota...
Tapi mereka punya cita - cita besar,, walaupun mereka menjerit dan merintih tapi mereka tetap tersenyum. Hal yang paling riskan adalah jika kita tidak memiliki harapan untuk menggapai cita - cita pada nantinya,, atau justru malas untuk hanya sekedar memiliki cita - cita...
“Benteng Pantura” cerita tentang Pak Solikin yang dianggap “GILA” c0z ingin menguras laut menjadi lahan untuk ditanami hutan bakau (Mangrove). Walaupun di cap gila Pak Solikin mampu menguras laut hingga 400 Ha (memang gila neach Pak Solikin) dan itu semua membalikkan pendapat miring tentang sosok Pak Solikin. Apa seach yang gak bisa selagi berusaha sungguh - sungguh dengan sepenuh hati (kalau setengah hati bisa gak???).
“Sang Penggali Fosil”,, ceritanya tentang profesi penggali fosil dicagar budaya Sangiran. Masyarakat sekitar mayoritas bekerja sebagai petani tapi lebih sering menjadi penggali pasir. Kamu tau kenapa...???
c0z menjadi penggali fosil lebih menjanjikan dari pada menjadi petani,, Kenapa...???
Bila fosil yang didapat dijual dengan para penampung gelap maka mereka akan dibayar kontan sebesar Rp 200.000 s/d Rp 300.000 sedangkan pendapatan sebagai petani hanya satu jutaan per tahun. Kalau fosil yang didapat tadi dijual dengan musium hanya dihargai Rp10.000 dan dibayar dengan kredit (pilihan yang tidak mudah bukan...???)
Pengurus museum mengaku kewalahan untuk menangani permasalahan tersebut,, lagi - lagi alasannya masalah dana (basi banget tapi begitulah adanya). Memang sangat disayangkan,, padahal UNESCO telah menetapkan lokasi tersebut sebagai World Heritage (Warisan Dunia). Satu dilema kehidupan,, disatu sisi harus berjuang untuk bertahan hidup dan disisi laen harus menyelamatkan warisan dunia. Kalau mengandai - andai neach,, jika kita dalam kondisi seperti itu apa yang kita lakukan...???
Dan tidak kalah menarik cerita tentang seorang wanita muda (yang neach masih gadis,, yes...yes...!!!). Namanya Diana Bacin umur 25 Th bertugas sebagai Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kep. Maya - Kalimata,, Ketapang Kalimantan Barat (dimana tuch???). Malaria adalah momok penyakit yang paling ditakuti disana,, masyarakat sekitar masih sangat tradisional dan lebih percaya dengan dukun kampung ketimbang seorang Dokter. Sangking gak percaya dengan Dokter pernah satu ketika cucu dari dukun ternama disana meninggal c0z tidak ditangani secara profesional. Hingga satu masa dimana dukun tersebut terserang malaria dan akhirnya dia menyerah serta meminta bantuan kepada Diana Bacin,, pertama kalinya serta satu - satunya Dokter perempuan yang menginjakkan kaki disana (hebat bukan...!!!). Satu hal yang membuat aku salut dengan seorang Diana Bacin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada neach adalah keteguhan hati serta rasa petualangnya (kalau gak petualang mana mungkin jauh - jauh dari Yogyakarta ke Kalimantan). Padahal banyak para Dokter sebelumnya yang ditempatkan disana pada gak tahan malah ada yang kena gangguan jiwa.
Kamu tau bahwa cerita diatas menggambarkan bahwa hidup adalah pilihan,, kita haruslah tegas agar hidup menghormati kita dan bukan malah lembek (s0k bijak,, nanti dipijak!!!).
Apa pendapat kamu tentang mereka...???
Apa mereka “Gila” atau “Keren”...???
Apa kita bagian dari mereka atau mereka bagian dari kita tapi yang jelas “MEREKA MEMANG ADA”.

Tanya Kenapa...???

Kenapa Tanya...???